Ada yang sangat
memprihatinkan setiap kali pergantian tahun baru masehi tiba.
Keprihatinan itu ialah disebabkan mayoritas masyarakat Muslim di negeri
ini semakin larut dan semakin menikmati berbagai upacara dan pesta
menyambut tahun baru.
Berbagai aktivitas dirancang sejak dari
malamnya sampai waktu mid night tiba. Puluhan milyar rupiah dibuang dan
dibakar melalu pesta kembang api. Berjam-jam waktu dihabiskan hanya
sekedar untuk bergembira ria yang semu. Jalan-jalan dan tempat-tempat
lapang serta pantai dipenuhi jutaan manusia. Sambil membawa anak yang
masih bayi sekalipun, mereka siap menghabiskan malam tahun baru di jalan
dan terjebak kemacetan luar biasa.
Bahkan di tengah dinginnya
udara seperti daerah puncak dipadati ribuan kendraan roda empat dan dua,
sehingga mengakibatkan macet panjang dari Cianjur sampai Ciawi, Bogor.
Saat mereka lelah, mereka mencari tempat beristirahat termasuk
masjid-masjid yang ada di sepanjang jalan di mana mereka terjebak
kemacetan. Saat waktu sholat subuh tiba, mereka tertidur nyenyak
keletihan dan tak mampu bergerak untuk shalat subuh, atau memang tidak
ada lagi keinginan shalat, padahal mereka sedang berada di dalam masjid.
Belum lagi mereka yang melakukan pesta mabuk-mabukan sehingga tak
jarang mengakibatkan tabrakan di jalan dan kericuhan di tempat-tempat
pesta pora sehingga aparat kepolisian harus berkerja ekstra dengan
ribuan prajuritnya untuk menjaga keamanan.
Tahun ini muncul
satu fenomena baru yang mengagetkan, yakni banyaknya masyarakat yang
menyalakan kembang api dan petasan sehingga hingar bingar malam tahun
baru bukan hanya di tempat-tempat keramaian, akan tetapi sudah menyerang
masuk ke komplek-komplek perumahan dan perkampungan. Sepertinya tak ada
rumah tanpa kembang api, petasan dan terompet.
Mana
masjid-masjid yang dulu di tahun 90an masih dipenuhi oleh generasi muda
Islam sambil melakukan muhasabah (evaluasi diri)? Pendek kata, pesta
menyambut tahun baru benar-benar sudah merasuk kedalam lerung hati dan
pikiran masyarakat dan tak terkecuali para pejabat pemerintahan sehingga
menjadi sebuah pesta pora ala setan.
Sepertinya, untuk sampai
ke tingkat yang sangat memprihatinkan ini, komunitas setan telah bekerja
keras bertahun-tahun.Akhirnya, mereka berhasil juga menjerumuskan
masyarakat Muslim Indonesia ini ke dalam pesta ala mereka. Ilustrasi
berikut ini mungkin bisa membantu kita untuk memahami kenapa hampir
mayoritas masyarakat Msulim di negeri ini terjerumus ke dalam jurang
tipu daya setan yang di tahun 70an kita belum melihatnya separah apa
yang kita saksikan pada beberapa tahun belakangan ini.
Pada suatu hari, Iblis sang bosnya setan mengumpulkan komunitasnya sambil berkata kepada mereka :
Kita harus bekerja keras agar anak-cucu Adam di Indonesia ini mau
menjadi pengikut dan budak kita. Kita harus buat strategi yang jitu
sehingga mereka suatu saat beramai-ramai tidak menyadari kekeliruan yang
mereka lakukan dan bahkan merasakan kenikmatannya dan mengira itu
adalah suatu kebenaran atau sah-sah saja.
Strategi tu ialah,
kita tidak mungkin memulai dengan melarang mereka ke masjid-masjid,
membaca dan mempelajari Al-Qur’an, belajar Islam… Kita tidak mungkin
melarang mereka berzikir dan membangun hubungan dengan Allah dan nabi
mereka Muhammad….. Kalau ini yang kita lakukan, kita akan kehabisan
energy dan mereka tidak mungkin dapat dikalahkan…
Sebab itu,
biarkanlah mereka pergi ke masjid pada saat tertentu seperti hari jumat,
iedul fitri dan iedul adh-ha.. Di tengah-tengah itu, dorong mereka agar
menggunakan syahwat harta, tahta dan wanita. Bagi yang tidak kebagian,
dorong syahwat pesta pora dan ingin bersenang-senang.Nah, malam tahun
baru masehi adalah waktu yang paling pas untuk memobilisasi mereka
terjerumus ke dalam perangkap kita.
Pada dasarnya, kata Iblis
lagi; sibukkan kaum Muslimin di negeri ini dengan hal-hal yang tidak
bermutu, dorong mereka untuk menghabiskan waktu dan uang pada
perkara-perkara yang tidak bermanfaat dan bahkan sampai ke tingkat
mubazir, seperti terompet, petasan dan kembang api. Kalau kita sudah
berhasil menciptakan kondisi seperti itu, berarti kita sudah menang dan
mereka sudah menjadi saudara-saudara kita. (QS.Al-Isra’ : 27).
Agar strategi kita kuat dan berpengaruh jangka panjang, kita perlu
meningkatkan kinerja. Berbagai daya tarik perlu diciptakan. Berbagai
alternatif perlu ditawarkan dan berbagai langkah perlu dijalankan. Di
antaranya :
Uapayakan mereka hidup konsumtif dan hidup dalam berhutang dan berhutang (kredit dan kredit)…
Dorong mereka bekerja keras untuk mencari uang sepanjang hari, kalau
perlu sampai larut malam dan buat alasan kerja itu ibadah… Kalau bisa,
dorong mereka bekerja 10 -124 jam perhari, 6-7 hari perpekan dan
begitulah sepanjang tahun…
Bangun angan-angan dan janji-janji
kosong dalam benak mereka untuk jadi orang kaya, punya uang banyak,
rumah besar, kendaraan mewah, anak-anak harus sekolah di sekolah-sekolah
mahal. (QS.Annisa’ : 120 dan Al-Isra’ : 64)
Jangan sampai
mereka punya waktu yang cukup untuk anak-anak dan istri-istri mereka,
dengan alasan bekerja keras untuk membahagiakan mereka…Demikian juga
upayakan agar tidak ada waktu silaturtahmi dengan orang tua dan karib
kerabat mereka dengan alasan sedang sibuk meniti karir dan mencapai
kebebasan financial….
Pokoknya, buat mereka seakan-akan sangat
sibuk dengan urusan yang besar-besar… Bangun dalam diri mereka
kebanggaan pada fasilitas hidup dunia, seperti mobil, rumah, handphone
dan berbagai perangkat lainnya.. Dorong gengsi mereka sebesar-nya
terhadap aspek materil sehingga mereka menjadi orang-orang yang sombong…
Untuk itu, lalaikan mereka dengan berbagai bentuk hiburan seperti
musik, video, sinetron, film, party dan sebagainya… Dengan demikian,
mereka akan menjadi orang yang lalai mengingat Allah dan berorientasi
duniawi dan tidak ingat lagi kematian dan akhirat…
Terkait
wanita wanita Muslimah, rangsang mereka untuk keluar rumah dan
meninggalkan anak-anak mereka., baik dengan alasan bekerja maupun
dakwah, shopping atau arisan (silaturrahmi). Kembangkan dalam pikiran
mereka semangat kompetisi tdiak sehat dengan kaum pria… Ajarkan kepada
mereka berbagai fashion dan teknis kecantikan fisik kendati harus
merubah jenis kelamin mereka sendiri (QS. Annisa’ : 119).
Ajarkan mereka untuk selalu tidak puas pada pemberian suami mereka, baik
terkait dengan harta maupun dengan nafkah batin. Pokoknya, buat mereka
sibuk sesibuknya sehingga tidak ada waktu untuk melayani suami dan
merawat anak-anak mereka secara sempurna.. Dengan demikian, rumah tangga
dan anak-anak mereka dijamin berantakan….
Inilah tugas kalian…
Inilah tugas kalian… inilah tugas kalian, kata sang Iblis.. Mendengar
perintah tersebut, para setan serentak menjawab : Oke Boss… Kami akan
lakukan… Lalu Iblis berkata : Apa bukti kalian berhasil? Salah satu
setan senior menjawab : Lihat saja nanti saat menyambut tahun baru
masehi… Bila mayoritas kaum Muslim tumpah ruah sambil berpesta pora ala
kita dalam menyambut tahun baru masehi dan tidak ingat lagi sholat,
tidak ingat lagi Allah, bahkan tokoh-tokoh dakwahnya sudah pada ikutan,
saat itulah misi kita berhasil (QS.Al-Hijr : 39 -42)
Saudaraku…
Ini hanyalah ilustrasi, namun faktanya mungkin lebih dari itu. Untuk
itu, waspadalah selalu terhadap langkah dan tipudaya setan, karena tipu
dayanya sangat licik dan membahayakan kehidupan dunia dan akhirat kita.
Allah berfirman :
يَا بَنِي آَدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ
الشَّيْطَانُ كَمَا أَخْرَجَ أَبَوَيْكُمْ مِنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ
عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْآَتِهِمَا إِنَّهُ يَرَاكُمْ
هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْ إِنَّا جَعَلْنَا
الشَّيَاطِينَ أَوْلِيَاءَ لِلَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ (27) وَإِذَا
فَعَلُوا فَاحِشَةً قَالُوا وَجَدْنَا عَلَيْهَا آَبَاءَنَا وَاللَّهُ
أَمَرَنَا بِهَا قُلْ إِنَّ اللَّهَ لَا يَأْمُرُ بِالْفَحْشَاءِ
أَتَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ (28)
Hai anak
Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana
ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari
keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya ‘auratnya.
Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat
yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan
syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpim bagi orang-orang yang tidak
beriman.(27)
Dan apabila mereka melakukan perbuatan keji,
mereka berkata: “Kami mendapati nenek moyang kami mengerjakan yang
demikian itu, dan Allah menyuruh kami mengerjakannya.” Katakanlah:
“Sesungguhnya Allah tidak menyuruh (mengerjakan) perbuatan yang keji.”
Mengapa kamu mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?
(28) (QS. Al-A’raf : 27 -28) Allahul Must’aan…
MARAKNYA PESTA SETAN
DIMALAM TAHUN BARU Ada yang sangat memprihatinkan setiap kali pergantian
tahun baru masehi tiba. Keprihatinan itu ialah disebabkan mayoritas
masyarakat Muslim di negeri ini semakin larut dan semakin menikmati
berbagai upacara dan pesta menyambut tahun baru. Berbagai aktivitas
dirancang sejak dari malamnya sampai waktu mid night tiba. Puluhan
milyar rupiah dibuang dan dibakar melalu pesta kembang api. Berjam-jam
waktu dihabiskan hanya sekedar untuk bergembira ria yang semu.
Jalan-jalan dan tempat-tempat lapang serta pantai dipenuhi jutaan
manusia. Sambil membawa anak yang masih bayi sekalipun, mereka siap
menghabiskan malam tahun baru di jalan dan terjebak kemacetan luar
biasa. Bahkan di tengah dinginnya udara seperti daerah puncak dipadati
ribuan kendraan roda empat dan dua, sehingga mengakibatkan macet panjang
dari Cianjur sampai Ciawi, Bogor. Saat mereka lelah, mereka mencari
tempat beristirahat termasuk masjid-masjid yang ada di sepanjang jalan
di mana mereka terjebak kemacetan. Saat waktu sholat subuh tiba, mereka
tertidur nyenyak keletihan dan tak mampu bergerak untuk shalat subuh,
atau memang tidak ada lagi keinginan shalat, padahal mereka sedang
berada di dalam masjid. Belum lagi mereka yang melakukan pesta
mabuk-mabukan sehingga tak jarang mengakibatkan tabrakan di jalan dan
kericuhan di tempat-tempat pesta pora sehingga aparat kepolisian harus
berkerja ekstra dengan ribuan prajuritnya untuk menjaga keamanan. Tahun
ini muncul satu fenomena baru yang mengagetkan, yakni banyaknya
masyarakat yang menyalakan kembang api dan petasan sehingga hingar
bingar malam tahun baru bukan hanya di tempat-tempat keramaian, akan
tetapi sudah menyerang masuk ke komplek-komplek perumahan dan
perkampungan. Sepertinya tak ada rumah tanpa kembang api, petasan dan
terompet. Mana masjid-masjid yang dulu di tahun 90an masih dipenuhi oleh
generasi muda Islam sambil melakukan muhasabah (evaluasi diri)? Pendek
kata, pesta menyambut tahun baru benar-benar sudah merasuk kedalam
lerung hati dan pikiran masyarakat dan tak terkecuali para pejabat
pemerintahan sehingga menjadi sebuah pesta pora ala setan. Sepertinya,
untuk sampai ke tingkat yang sangat memprihatinkan ini, komunitas setan
telah bekerja keras bertahun-tahun.Akhirnya, mereka berhasil juga
menjerumuskan masyarakat Muslim Indonesia ini ke dalam pesta ala mereka.
Ilustrasi berikut ini mungkin bisa membantu kita untuk memahami kenapa
hampir mayoritas masyarakat Msulim di negeri ini terjerumus ke dalam
jurang tipu daya setan yang di tahun 70an kita belum melihatnya separah
apa yang kita saksikan pada beberapa tahun belakangan ini. Pada suatu
hari, Iblis sang bosnya setan mengumpulkan komunitasnya sambil berkata
kepada mereka : Kita harus bekerja keras agar anak-cucu Adam di
Indonesia ini mau menjadi pengikut dan budak kita. Kita harus buat
strategi yang jitu sehingga mereka suatu saat beramai-ramai tidak
menyadari kekeliruan yang mereka lakukan dan bahkan merasakan
kenikmatannya dan mengira itu adalah suatu kebenaran atau sah-sah saja.
Strategi tu ialah, kita tidak mungkin memulai dengan melarang mereka ke
masjid-masjid, membaca dan mempelajari Al-Qur’an, belajar Islam… Kita
tidak mungkin melarang mereka berzikir dan membangun hubungan dengan
Allah dan nabi mereka Muhammad….. Kalau ini yang kita lakukan, kita akan
kehabisan energy dan mereka tidak mungkin dapat dikalahkan… Sebab itu,
biarkanlah mereka pergi ke masjid pada saat tertentu seperti hari jumat,
iedul fitri dan iedul adh-ha.. Di tengah-tengah itu, dorong mereka agar
menggunakan syahwat harta, tahta dan wanita. Bagi yang tidak kebagian,
dorong syahwat pesta pora dan ingin bersenang-senang.Nah, malam tahun
baru masehi adalah waktu yang paling pas untuk memobilisasi mereka
terjerumus ke dalam perangkap kita. Pada dasarnya, kata Iblis lagi;
sibukkan kaum Muslimin di negeri ini dengan hal-hal yang tidak bermutu,
dorong mereka untuk menghabiskan waktu dan uang pada perkara-perkara
yang tidak bermanfaat dan bahkan sampai ke tingkat mubazir, seperti
terompet, petasan dan kembang api. Kalau kita sudah berhasil menciptakan
kondisi seperti itu, berarti kita sudah menang dan mereka sudah menjadi
saudara-saudara kita. (QS.Al-Isra’ : 27). Agar strategi kita kuat dan
berpengaruh jangka panjang, kita perlu meningkatkan kinerja. Berbagai
daya tarik perlu diciptakan. Berbagai alternatif perlu ditawarkan dan
berbagai langkah perlu dijalankan. Di antaranya : Uapayakan mereka hidup
konsumtif dan hidup dalam berhutang dan berhutang (kredit dan kredit)…
Dorong mereka bekerja keras untuk mencari uang sepanjang hari, kalau
perlu sampai larut malam dan buat alasan kerja itu ibadah… Kalau bisa,
dorong mereka bekerja 10 -124 jam perhari, 6-7 hari perpekan dan
begitulah sepanjang tahun… Bangun angan-angan dan janji-janji kosong
dalam benak mereka untuk jadi orang kaya, punya uang banyak, rumah
besar, kendaraan mewah, anak-anak harus sekolah di sekolah-sekolah
mahal. (QS.Annisa’ : 120 dan Al-Isra’ : 64) Jangan sampai mereka punya
waktu yang cukup untuk anak-anak dan istri-istri mereka, dengan alasan
bekerja keras untuk membahagiakan mereka…Demikian juga upayakan agar
tidak ada waktu silaturtahmi dengan orang tua dan karib kerabat mereka
dengan alasan sedang sibuk meniti karir dan mencapai kebebasan
financial…. Pokoknya, buat mereka seakan-akan sangat sibuk dengan urusan
yang besar-besar… Bangun dalam diri mereka kebanggaan pada fasilitas
hidup dunia, seperti mobil, rumah, handphone dan berbagai perangkat
lainnya.. Dorong gengsi mereka sebesar-nya terhadap aspek materil
sehingga mereka menjadi orang-orang yang sombong… Untuk itu, lalaikan
mereka dengan berbagai bentuk hiburan seperti musik, video, sinetron,
film, party dan sebagainya… Dengan demikian, mereka akan menjadi orang
yang lalai mengingat Allah dan berorientasi duniawi dan tidak ingat lagi
kematian dan akhirat… Terkait wanita wanita Muslimah, rangsang mereka
untuk keluar rumah dan meninggalkan anak-anak mereka., baik dengan
alasan bekerja maupun dakwah, shopping atau arisan (silaturrahmi).
Kembangkan dalam pikiran mereka semangat kompetisi tdiak sehat dengan
kaum pria… Ajarkan kepada mereka berbagai fashion dan teknis kecantikan
fisik kendati harus merubah jenis kelamin mereka sendiri (QS. Annisa’ :
119). Ajarkan mereka untuk selalu tidak puas pada pemberian suami
mereka, baik terkait dengan harta maupun dengan nafkah batin. Pokoknya,
buat mereka sibuk sesibuknya sehingga tidak ada waktu untuk melayani
suami dan merawat anak-anak mereka secara sempurna.. Dengan demikian,
rumah tangga dan anak-anak mereka dijamin berantakan…. Inilah tugas
kalian… Inilah tugas kalian… inilah tugas kalian, kata sang Iblis..
Mendengar perintah tersebut, para setan serentak menjawab : Oke Boss…
Kami akan lakukan… Lalu Iblis berkata : Apa bukti kalian berhasil? Salah
satu setan senior menjawab : Lihat saja nanti saat menyambut tahun baru
masehi… Bila mayoritas kaum Muslim tumpah ruah sambil berpesta pora ala
kita dalam menyambut tahun baru masehi dan tidak ingat lagi sholat,
tidak ingat lagi Allah, bahkan tokoh-tokoh dakwahnya sudah pada ikutan,
saat itulah misi kita berhasil (QS.Al-Hijr : 39 -42) Saudaraku… Ini
hanyalah ilustrasi, namun faktanya mungkin lebih dari itu. Untuk itu,
waspadalah selalu terhadap langkah dan tipudaya setan, karena tipu
dayanya sangat licik dan membahayakan kehidupan dunia dan akhirat kita.
Allah berfirman : يَا بَنِي آَدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطَانُ
كَمَا أَخْرَجَ أَبَوَيْكُمْ مِنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا
لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْآَتِهِمَا إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ
وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْ إِنَّا جَعَلْنَا الشَّيَاطِينَ
أَوْلِيَاءَ لِلَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ (27) وَإِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً
قَالُوا وَجَدْنَا عَلَيْهَا آَبَاءَنَا وَاللَّهُ أَمَرَنَا بِهَا قُلْ
إِنَّ اللَّهَ لَا يَأْمُرُ بِالْفَحْشَاءِ أَتَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ مَا
لَا تَعْلَمُونَ (28) Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat
ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu
dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk
memperlihatkan kepada keduanya ‘auratnya. Sesungguhnya ia dan
pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa
melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu
pemimpin-pemimpim bagi orang-orang yang tidak beriman.(27) Dan apabila
mereka melakukan perbuatan keji, mereka berkata: “Kami mendapati nenek
moyang kami mengerjakan yang demikian itu, dan Allah menyuruh kami
mengerjakannya.” Katakanlah: “Sesungguhnya Allah tidak menyuruh
(mengerjakan) perbuatan yang keji.” Mengapa kamu mengada-adakan terhadap
Allah apa yang tidak kamu ketahui? (28) (QS. Al-A’raf : 27 -28)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar